QS. Ali ‘Imran (3) : 110.

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.”

Umat Islam adalah umat terbaik yang dipilih oleh Allah. Umat yang gemar melakukan yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar. Disamping itu juga melakukan pencegahan terhadap kemungkaran.

Kata bilma’ruf dalam Alqur’an diulang-ulang sebanyak 20 kali. Kebanyakan memiliki makna ‘dengan baik’ dan ‘menurut kepatutan’ dalam nuansa ‘menjaga keadilan’.

Dengan mengambil berbagai makna, maka kita akan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kata bilma’ruf dalam surat Ali ‘Imran (3) : 110, bahwa umat Islam adalah umat yang terbaik, karena suka berbuat yang ma’ruf. Dengan kata lain umat yang disebut terbaik ini adalah yang suka berbuat kebajikan sebanyak-banyaknya, dengan penuh tanggung jawab dalam nuansa keadilan.

Selain menyuruh kepada yang ma’ruf, umat pilihan ini adalah umat yang memiliki keberanian dan kemampuan untuk mencegah kemungkaran.

Banyak ayat Alqur’an yang memberikan penjelasan secara holistic apa yang dimaksud dengan mungkar dan ma’ruf. Atau sebaliknya melawan kata ma’ruf dengan mungkar.

QS. Al A’raaf (7) :  57.

“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Ayat di atas memberikan gambaran secara transparan keterkaitan antara ma’ruf mungkar dan kebajikan. Bahwa amar ma’ruf nahi mungkar adalah perbuatan yang terkait erat dengan mengerjakan semua kebaikan, dan melarang semua jenis perbuatan jahat dan buruk.

Perbuatan ma’ruf juga dikaitkan dengan saling tolong menolong antara sesama manusia untuk menuju perbaikan. Sebaliknya mungkar berarti saling mencelakakan.

QS. At Taubah (9) : 71.

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Yang jelas seluruh perbuatan mungkar itu adalah perbuatan setan. Dan kita dilarang mengikuti langkah-langkah setan itu. Memang setan itu selalu mengajak ke jalan yang sesat.

QS. An Nuur (24) : 21.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Kemungkaran bisa dilawan  oleh perbuatan ma’ruf. Orang yang mengerjakan shalat dan menegakkannya dalam kehidupan sehari-hari akan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. Tapi sangat disayangkan banyak diantara kita yang tidak mengerjakan shalat dengan sesungguhnya. Seharusnya shalat bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar.

QS. Al ‘Ankabuut (29) : 45.

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” 

Semoga saja kita menegakkan yang ma’ruf dan mencegah yang  mungkar. Karena umat Islam itu adalah  umat yang terbaik mengajak yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar. Sehingga kita menjadi Rahmatan Lil ‘Alamin…… Amin. Wallahu’alam.

Komentar
  1. ABDUL AZIZ berkata:

    Assalamu’alaikum wr. wb.

    Mudah-mudahan kita bisa menjadi rahmat bagi seluruh alam. Amin.
    Saya senang membaca artikel-artikel yang inspiratif ini.
    Salam kenal, saya dari Cianjur. Kapan-kapan mampir ke tempat saya.
    Semoga kita dapat terus menjalin silaturahim.
    Terima kasih.
    Wassalamu’alaikum wr. wb.

    • ibramuko2 berkata:

      Wassalamu’alaikum wr.wb. trima kasih atas apresiasi dan kunjungannya. salam kenal kembali dari Bengkulu. Insya Allah kita selalu bisa bersilaturrahim… Amin.

Tinggalkan komentar