Rasulullah saw sering berbicara di hadapan para sahabat tentang surga. Ketika  sahabat bertanya kepada Rasulullah,  “Apa yang engkau ingin kami lakukan?” Jawab Rasulullah saw “Kalian jual diri kalian kepada Allah”.

“Lalu apa yang kami dapatkan” Tanya mereka. Jawab Rasulullah saw “Surga”.

Mereka berkata, “Kalau begitu transaksi ini sangat menuntungkan dan kami tidak akan membatalkannya”.

Rasulullah saw berjanji kepada para sahabat yang bertanya tentang konpensasi sebuah amal yang dilakukan dengan ‘surga’. Surga dimaksudkan Rasulullah saw adalah ‘keridhaan Allah’. Tentu saja janji surga  yang disampaikan Rasulullah saw bukan berdasarkan nafsu beliau, melainkan  janji yang langsung dibuat oleh Allah SWT sang raja hari akherat.

QS. Al Furqaan (25) : 15.

“Katakanlah: “Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau surga yang kekal yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa?” Dia menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka?.”    

QS. Al Ahqaaf  (46) : 16.

“Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka”

Surga yang kekal telah dijanjikan kepada orang-orang bertaqwa, sebagai balasan atas amal-amal yang telah dilakukan. Orang-orang yang bertaqwa akan diampuni dosa-dosa, dan Allah pasti menepati janji-Nya………………..

Rasulullah saw tidak berjanji kepada para sahabat kekayaan, istana, emas, perak, kedudukan, dan janji-janji lainnya, melainkan hanya surga. Bagaimanapun beratnya resiko dari sebuah perjuangan mereka rela memikulnya. Mereka tidak pernah mengeluh, justru mereka berjuang sampai ‘titik darah penghabisan’.

Para sahabat rela berada di tengah-tengah terik matahari yang membakar. Mereka rela merasakan lapar-haus serta kekurangan harta. Mereka rela kehilangan anak, suami, isteri, sahabat yang dicintai dalam sebuah perjuangan. Mereka rela di usir, diboikot, disiksa dan dicerai beraikan dengan keluarga serta dipenjara.

Ternyata segala pengorbanan yang mereka rasakan itu, tidak mengharapkan apa-apa kecuali redha Allah, kemudian Allah menjanjikan surga bagi mereka.

Abdullah bin Hudzaifah, ketika menjadi tawanan, di bawa menghadap raja Persia. Sang Raja berkata “Hai Abdullah bin Hudzaifah, apakah kamu bersedia keluar dari agama Muhammad dan imbalannya akan aku berikan sebagian dari kerajaanku?”

Abdullah menjawab “Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, sekedip matapun aku tidak mundur dari agama Muhammad, walupun engkau berikan seluruh kerajaanmu, kerjaan Bapakmu dan kerajaan kakekmu!”

Rasulullah saw telah mengajarkan sahabatnya bahwa dunia ini hanya sementara saja dan tidak akan kekal selamanya, sementara negeri akherat  akan kekal selamanya. Betapapun Haus, lapar, penyiksaan, pengusiran dan penderitaan lainnya mereka jalani dengan mengharap surga Allah SWT. Allah telah menyediakan bagi orang-orang bertaqwa yaitu surga yang  seluas langit dan bumi.

QS. Ali ‘Imran (3) : 133.

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa

Rasulullah saw bersabda ketika sedang duduk-duduk bersama sahabat di tempat kediaman Amir, “Tadi malam aku masuk surga dan aku mendengar suara terompah Bilal”.

Lalu Rasulullah saw bertanya kepada Bilal, “Apa yang kamu lakukan sehingga kamu masuk surga?”

Bilal menjawab, “Rasulullah, saya tidak banyak berpuasa, shalat atau sedekah. Hanya setiap kali berwudhu’ saya shalat dua rakat setelahnya.”

Ketika perang Badar kaum muslimin berbaris, lalu tampillah Rasulullah saw dengan mengenakan baju besinya dan bersabda,

“Hai pasukan badar, demi Allah sungguh Dia telah memperindah surga untuk kalian. Jarak antara kalian dan surga tidak lebih dari sekedar kalian terbunuh oleh mereka. Dengan begitu kamu akan masuk surga.”

Ada seorang sahabat yang berangkat ke medan peperangan dalam keadaan junub. Sahabat itu bernama Hanzalah, dia baru saja menjadi pengantin baru dan belum sempat mandi junub. Hanzalah menjadi syahid dan  Rasulullah saw mengatakan ia sudah dimandikan oleh para malaikat.

At Taubah (9) : 111.

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.”

Rasulullah pernah bersabda,

Aku masuk surga dan melihat sebuah istana putih. Aku bertanya, “Milik siapa istana ini?” Mereka menjawab, “Milik Umar bin Khattab.’ Aku ingin masuk, tapi aku teringat kecemburuanmu, Umar”.

Mendengar itu Umar menangis. Katanya, “Apakah saya akan cemburu kepadamu, wahai Rasulullah?”

Seakan-akan Umar berkata, “Engkaulah yang membawa hidayah kepadaku sehingga aku memeluk Islam. Engkau yang mengenalkan aku kepada Allah. Engkau pula yang memasukkan aku ke surga dengan izin Allah. Mana mungkin aku cemburu kepadamu?”

Alqur’an dan sunnah Rasulullah saw mengajarkan kepada kita agar kita berharap kehidupan akhirat lebih baik dan mendapatkan janji-janji Allah SWT.

QS. Al Israa’ (17) : 19

 “Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik”

Akhirat mencakup apa yang ada di sisi Allah seperti keridhaan-Nya, Surga-Nya, Ampunan-Nya, dan melihat wajah-Nya. Semoga Allah memasukkan kita ke dalam surga, dan menjauhkan dari neraka…………. Amin. Wallahu’alam.

Komentar
  1. lawliet90 berkata:

    😀

Tinggalkan Balasan ke lawliet90 Batalkan balasan